Saat kasut hitam jatuh melangkah,
Pangkat mulai menutup tirai,
Panggilan mulai menyorok
sepi,
Siswa sudah terbit memancar,
Deretan manusia seperti
semut,
Menuntun penuh kerdil dan
hormat,
Diikat pula dengan rantai
disiplin,
Amanat sudah pun muncul
kembali.
Dalaman jiwa yang kuat
meronta,
Rasa ingin terus memecut
laju,
Meninggalkan penjara emas
itu,
Bebas! Bebas! dan terus
bebas,
Bahang makin kuat terasa,
Jiwa kami ingin menari,
Jiwa kami ingin menyanyi,
Jiwa kami ingin berfoya.
Tetapi, masa itu belum tiba,
Jam semakin lemah berputar,
Selemah jiwa muda kami,
Bisikan semakin keras
memaksa.
Peluh mulai memercik dipipi,
Hati kecil mulai kabur,
Kenapa kami dipaksa akur ?
Kenapa kami dikerah menuntut
?
Perjalanan kami masih
panjang,
Tidak habis dihitung deretan
pasir,
Usia kami belum tahap goyah,
Jangan terus memaksa kami.
Kami tidak mahu digelar
siswa,
Jika panahan sebegini
diterima,
Aku mahu kebebasanku
diangkat,
Bukannya dirantai penuh
kekejaman.
No comments:
Post a Comment